Hari Bebas Asap Tembakau diperingati setiap tahun pada tanggal 31 mei. Gerakan ini menyerukan kepada perokok agar berhenti sejenak menghisap tembakau selama 24 jam serentak di seluruh dunia. Gerakan ini bertujuan untuk menarik perhatian dunia terkait kebiasaan merokok serta dampak buruknya terhadap kesehatan.
Negara-negara anggota Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencetuskan Hari Tanpa Tembakau Sedunia pada tahun 1987. Nyatanya, gerakan ini menuai reaksi baik berupa dukungan dari pemerintah, aktivis kesehatan dan organisasi kesehatan masyarakat, dan tak terlepas bentuk penentangan dari perokok, petani tembakau, dan industri rokok. Upaya sederhana tentunya membutuhkan dukungan lebih dari pihak pendukung. Peringatan Hari Bebas Asap Tembakau secara tidak langsung menjadi pemicu lanjutan untuk gerakan yang lebih nyata. Dalam upaya untuk memerangi rokok, diperlukan adanya aksi nyata yang secara langsung terjun ke masyarakat untuk mengedukasi masyarakat umumnya, dan para perokok khususnya tentang bahaya merokok.
UKM Peduli Napza memperingati Hari Bebas Asap Tembakau yang merupakan program kerja divisi Kampanye dan Pencegahan tanggal 26 Mei 2018 di Taman Tirto Agung, Banyumanik, Semarang pada sore hari dimulai pukul 15.30 WIB – 17.30 WIB. Pada kegiatan tersebut terdapat beberapa UKM lain se-Semarang yang ikut bergabung, yaitu Spena Upgris, Gema Unimus, Man’17 Untag. Selain itu UKM Peduli Napza mendapat kunjungan dari Fornasmapan (Forum Nasional Mahasiswa Anti Narkoba ) wilayah 2 (Jakarta-Banten) yang turut memeriahkan kegiatan HBAT tersebut antara lain dari UIN Jakarta, UNJ, Trilogi, Unsurya, dan BSI. Tema yang diangkat pada tahun ini adalah “Hidup Sehat Tanpa Rokok”.
Dalam memperingati Hari Bebas Asap Tembakau bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat seputar bahaya merokok serta mengajak masyarakat untuk tetap hidup sehat dalam menata masa depan dan membangun bangsa tanpa rokok. Kegiatan tersebut diawali dengan penandatanganan petisi oleh anggota UKM Peduli Napza dan UKM lainnya sebagai bentuk dukungan dalam upaya memerangi rokok, dilanjutkan dengan melakukan orasi di sekitar lingkungan taman Tirto Agung dengan memberikan informasi tentang bahaya merokok, menyadarkan masyarakat untuk tidak merokok serta mengajak masyarakat untuk melakukan penandatanganan petisi dan memberikan apel. Selain itu terdapat penampilan band akustik dari anggota UKM Peduli Napza.
Hari Bebas Asap tembakau sangat identik dengan rokok. Rokok merupakan produk yang berbahaya & adiktif (menimbulkan ketergantungan). Di dalam rokok terdapat 4000 bahan kimia berbahaya yang 69 diantaranya merupakan zat karsinogenik (dapat menimbulkan kanker). Zat-zat berbahaya yang terkandung didalam rokok antara lain : tar, karbon monoksida, sianida, arsen, formalin, nitrosamine dll.
Walaupun telah mengetahui zat yang terdpaat di dalam rokok berbahaya, tetapi masih saja terdapat orang yang merokok. Padahal, merokok akan membahayakan diri sendiri dan orang yang ada di sekitar. Besarnya bahaya merokok sebenarnya bukan tidak disadari oleh para perokok, karena pada setiap bungkus rokok kini terdapat peringatan wajib dari pemerintah yang berbunyi: “MEROKOK MEMBUNUHMU.” Tetapi, seringkali kuatnya ketergantungan terhadap rokok membuat orang tidak mau berhenti mengisapnya. Menurut penelitian, ternyata yang akan menerima efek negatif dari rokok tersebut bukan hanya perokok aktif saja, akan tetapi perokok pasif pun akan menerima akibat negatif dari rokok tersebut. Dan justru efek yang diterima oleh perokok pasif akan jauh lebih berbahaya lagi daipada perokok aktifnya.
Peningkatan kesadaran terhadap dampak negatif tembakau dapat diawali dari diri sendiri. Tidak hanya sebatas ucapan yang tidak ingin dirugikan oleh asap rokok yang kian beredar di setiap sudut ruang. Ciptakanlah suasana nyaman dengan peran aktif dalam mengurangi dampaknya. kerja nyata untuk diri sendiri dan orang lain adalah bentuk sempurna dari kepedulian kita untuk menjadi agen penggerak dengan jiwa yang positif.
