Oleh : Jihan Yasmien Nabila

NAPZA, singkatan dari Narkotika, Psikotoprika, dan Zat Adiktif lainnya merupakan permasalahan kompleks yang telah lama dihadapi dunia, tak lepas Indonesia. Menurut data pelaporan kasus per tahun milik BNN, terdapat penurunan kasus yang signifikan di antara tahun 2013-2018, dari 4.745 kasus yang dilaporkan, berhasil menurun menjadi 990 kasus dalam rentan 5 tahun.

Akan tetapi, hal yang memiriskan terjadi pada akhir tahun 2019. Pandemi covid-19 menjadi momentum yang sangat besar dan meluas ke seluruh dunia. Covid-19 sendiri merupakan jenis virus baru yang menyerang kekebalan tubuh manusia. Virus ini menimbulkan gejala seperti demam, batuk, dan sesak nafas. Virus ini dapat dengan sangat mudah menyebar melalui cairan tubuh manusia seperti tetesan air liur yang keluar ketika bersin dan masuk ke pernafasan, mulut, atau mata orang lain.

Penyakit mematikan ini memiliki dampak yang sangat besar pada seluruh dunia. Untuk mencegah penyebaran Covid-19 banyak negara yang memutuskan untuk melakukan lockdown atau karantina dan mewajibkan masyarakat untuk tetap tinggal di rumah untuk memutus rantai penyebaran covid-19. Hal ini menyebabkan banyaknya aktivitas masyarakat yang terjeda seperti pendidikan, ekonomi, keagamaan, dan banyak lagi. Namun, hal yang sangat meresahkan terjadi. Peningkatan kasus penyalahgunaan NAPZA malah meningkat. Pemerintah terpaksa harus mengalihkan atensinya untuk menangani masalah yang lebih genting. Pada kasus ini, pemulihan keadaan yang terpuruk karena Covid-19 harus dinomorsatukan. Akan tetapi bagi para pengedar, ini adalah kesempatan emas untuk mereka.

Para pengedar dengan liciknya memanfaatkan keadaan yang sedang terpuruk ini. Mereka secara diam-diam menyebarkan suplai mereka. Di masa pandemi, dampak yang paling terasa adalah pada dampak ekonomi. Krisis ekonomi terjadi di mana-mana, jumlah penggangguran meningkat pesat, begitu pula jumlah tenaga kerja yang terpaksa di-PHK. Ini menjadi pemicu stress bagi sebagian besar orang. Kondisi seperti inilah yang kemudian mempengaruhi seseorang hingga akhirnya terjerumus menyalahgunakan NAPZA atau malah menjadi pengedar dan menyebar luaskan NAPZA.

Ketika seseorang merasa tertekan biasanya dia akan mencoba mencari pelarian untuk mengatasi tekanan atau rasa stressnya itu. Salah satu cara yang salah dalam menghadapi tekanan ini ialah dengan menyalahgunakan NAPZA. Sedangkan orang-orang yang sedang mengalami kesulitan ekonomi memutuskan untuk menjadi pengedar untuk mendapatkan easy money. Kedua kasus ini hanyalah contoh kecil dari alasan-alasan mengapa seseorang memutuskan untuk terjerumus ke lingkaran setan NAPZA.

Untuk melawan terjadinya penyalahgunaan ini, banyak cara dan jalan yang bisa dilakukan. Cara paling mudah untuk dilakukan adalah dengan melakukan sosialisasi untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap masalah ini. Akan tetapi, cara ini hanya mudah untuk dilakukan oleh satu instansi saja. Pada akhirnya, 4-5 jam yang dihabiskan untuk duduk mendengarkan ceramah dari seorang pembicara masih belom cukup untuk menghentikan peningkatan kasus penyalah gunaan narkoba. Di tambah lagi, semenjak terjadinya pandemi sosialisasi yang bertemu dan berkumpul secara langsung menjadi sangat sulit untuk dilakukan. Selain sosialisasi yang diberikan oleh satu pihak, pihak pendengar juga harus memiliki tekad tersendiri. Selain itu, juga bisa dilakukan pendekatan lainnya, seperti, pendekatan sosial untuk meningkatkan rasa saling peduli satu sama lain, pendekatan agama yang menyadarkan betapa tidak benarnya melakukan perusakan pada diri sendiri, ataupun pendekatan psikologis untuk memahami lebih dalam lagi mengenai diri sendiri.

SUMBER :

BNN. Data Statistik Kasus Narkoba. https://puslitdatin.bnn.go.id/portfolio/data-statistik-kasus-narkoba/

CNN Indonesia. (2020). Data Polri: Kasus Narkoba Makin Marak Selama Pandemi Corona. https://www.cnnindonesia.com/nasional/20201118143942-12-571377/data-polri-kasus-narkoba-makin-marak-selama-pandemi-corona

Natalia, Sheila dan Sahadi Humaedi. (2020). Bahaya Peredaran Napza pada Masa Pandemi Covid-19 di Indonesia. Bandung: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjajaran. Kompas Tv. (2020). Kasus Narkoba Meningkat selama Pandemi Covid-19. https://www.kompas.tv/article/90320/kasus-narkoba-meningkat-selama-pandemi-covid-19

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *