Corona Virus Disease 2019 atau sering disebut juga virus Covid-19 pertama kali ditemukan di Wuhan, Cina sekitar bulan Desember 2019. Virus ini cepat sekali menyebar ke seluruh penjuru dunia dan menelan banyak korban. Covid-19 pertama masuk Indonesia pada bulan Februari 2020. Pada bulan Maret 2020 pemerintah melakukan kebijakan WFH (Work From Home) bagi siswa sekolah, mahasiswa, PNS maupun pegawai swasta. Disamping itu juga diberlakukannya PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) untuk mengantisipasi penyebaran virus yang meluas. Virus Covid-19 sekarang menjadi pandemi dunia karena telah memakan korban ribuan nyawa.

Gambar 1. Bentuk Molekul Corona Virus

Penyebab Corona virus yaitu virus single stranded RNA yang berasal dari kelompok Coronaviridae. Dinamakan corona virus karena permukaannya yang berbentuk seperti mahkota (crown/corona). Virus Covid-19 transmisinya melalui droplet atau percikan air liur. Droplet ini berasal dari batuk atau bersin dari penderita yang bisa saja mengenai mata, mulut atau hidung dari individu sehat sehingga menyebabkan infeksi. Droplet penderita yang jatuh pada benda-benda di sekitar kita dan tidak sengaja kita menyentuh dengan tangan kemudian tangan kita memegang hidung atau mulut dapat berisiko terkena penularan. Oleh karena itu kita dianjurkan menjaga kebersihan rumah dan lingkungan, memakai masker dan selalu cuci tangan sebelum dan setelah beraktivitas untuk menghindari tertularnya penyakit tersebut.

Individu yang terpapar virus memiliki gejala-gejala seperti suhu tubuh demam atau panas tinggi, sesak nafas, batuk kering, nyeri tenggorokan, cepat lelah, sakit kepala dan kehilangan sensifitas indera perasa dan penciuman. Apabila ada gejala-gejala seperti itu, tiap individu dianjurkan untuk memeriksakan diri ke dokter dan melakukan Rapid test atau Swab test untuk mendiagnosa infeksi virus Covid-19.

Sampai dengan sekarang bulan April 2021, menurut sumber JHU CSSE Covid-19, penyebaran penyakit 14 hari terakhir (23 Maret – 5 April 2021) di Indonesia total kasus 72.039. Jumlah kasus di Indonesia sekarang 1,54 juta dimana pasien sembuh 1,38 juta dan meninggal 41.815 orang. Kasus Covid-19 di seluruh dunia tercatat 131 juta kasus dimana pasien sembuh 74,5 juta sedangkan meninggal 2,85 juta. Bisa dilihat bahwa pandemic Covid-19 ini semakin bertambah tiap harinya, maka dari itu individu yang tergolong memiliki imun yang rendah seperti lansia, pasien dengan riwayat penyakit kanker, penyakit jantung, gagal ginjal dan ODHA (Orang dengan HIV/AIDS).

Rentannya ODHA

Bagaimana dengan ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS), apakah mereka termasuk rentan terkena virus Covid-19? Untuk menjawab pertanyaan ini, memang belum ada data penelitian khusus yang membahas masalah ini. Namun ODHA pada dasarnya sangat rentan terhadap infeksi jamur, bakteri, dan virus dibandingkan dengan orang normal karena memiliki tingkat imunitas rendah. Komorbiditaslazim ODHA sama dengan orang yang memiliki riwayat kanker, penyakit kardiovaskuler, diabetes, dan lansia. ODHA diharuskan minum Antiretroviral seumur hidup agar dia dapat hidup sehat dan beraktivitas sehari-hari (Marcellina, 2020).

Dengan ODHA yang mempunyai tingkat imun tubuh rendah dibandingkan individu normal maka mereka akan sangat rentan terhadap virus Covid-19 atau virus-virus lainnya. Oleh sebab itu, para ODHA pun mengalami kecemasan akan potensi terinfeksi virus Covid-19 mulai dari tingkat cemas yang ringan sampai berat. Menurut kompas.com, terdapat 41,1 % ODHA merasakan kecemasan sangat berat akan potensi terpapar Covid-19 dan ada 5,2 % ODHA yang mengalami kecemasan ringan namun hanya 3,5 % ODHA yang tidak cemas terhadap virus Covid-19.

Tapi sebenarnya para ODHA tidak perlu takut ataupun cemas. Karena ODHA dapat mencegah penularan dengan meningkatkan kewaspadaan dan melakukan pencegahan seperti menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebagaimana masyarakat lakukan, contohnya dengan melakukan hal-hal sebagai berikut :

  • Meminum obat antiretroviral secara teratur dan mengonsumsi makanan yang bergizi seperti buah-buahan, vitamin C, serta sayuran.
  • Memakai masker apabila beraktivitas di luar rumah dan melakukan physical distancing minimal 1,5 meter.
  • Menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar (PHBS).
  • Rajin mencuci tangan memakai sabun dan air mengalir atau hand sanitizer sebelum dan sesudah beraktivitas.
  • Hindari menyentuh hidung, mulut, dan mata.
  • Melakukan olahraga teratur untuk menjaga kondisi tubuh.
  • Hindari kerumunan dan tetaplah diam di rumah untuk mencegah penularan virus.
  • Terapkan etika bersin/batuk yang benar dan apabila sakit segeralah mencari pertolongan medis.

Upaya pencegahan di atas sebaiknya dilakukan ODHA karena golongan ini rentan tertular virus dan bakteri. Satu hal yang penting yaitu harus selalu menjaga imunitas tubuh dan teratur minum obat antiretroviral seperti anjuran dokter. Walaupun telah mengonsumsi obat ARV, belum tentu ODHA bebas sepenuhnya dari virus Covid-19 karena kenyataannya virus ini menyerang siapa saja dan dimana saja.

Pandemi Covid-19 adalah masalah kita bersama dan bukan hanya tanggungjawab Pemerintah atau tenaga kesehatan saja. Begitupun dengan kesehatan ODHA ketika pandemi ini terjadi, maka dari itu dukungan keluarga sangat diperlukan agar tidak menyebabkan stres bagi penderita HIV/AIDS. Keluarga juga wajib mengingatkan mereka untuk minum obat antiretroviral secara teratur dan menyediakan makanan yang bergizi agar kondisi tubuhnya selalu sehat dan tidak mudah sakit. Support dari anggota keluarga sangat penting agar para ODHA selalu termotivasi untuk hidup bersih dan sehat.

Judul Oleh : Risti Nurwidowati

SUMBER

John Hopkins University. 2021. COVID-19 Data Repository by the Conter for Systems Science and Engineering (CSSE). Diakses dari link https://github.com/CSSEGISandData/COVID-19

Limbong, Sepriani Timurtini. Virus Corona (Covid-19).Diakses dari link https://www.klikdokter.com/penyakit/coronavirus

Pane, Merry Dame Cristy. 2021. Virus Corona. Diakses dari link https://www.alodokter.com/virus-corona

Pranita, Ellyvon. 2020. Bagaimana Situasi ODHA di Tengah Pandemi Corona? Ini Hasil Surveinya. Diakses dari link https://www.kompas.com/sains/read/2020/07/06/193200623/bagaimana-situasi-odha-di-tengah-pandemi-corona-ini-hasil-surveinya?page=all

Rane D.A., dkk. 2020. Kunci Sehat ODHA saat masa pandemi Covid-19. Surabaya: Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga. Diakses dari link http://ners.unair.ac.id/site/lihat/read/581/kunci-sehat-odha-saat-masa-pandemi-covid-19

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *