Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Pada tahap ini, remaja tertarik mencoba banyak hal untuk menemukan jati dirinya. Rokok salah satunya. Seolah sudah menjadi gaya hidup di kalangan remaja, rokok menjadi hidangan wajib untuk terlihat keren. Fenomana “bad boy” yang menyatakan bahwa pria yang merokok akan terlihat keren di mata wanita. Hal tersebut seolah menjadi tantangan terutama bagi remaja pria untuk terlihat keren dengan merokok. Bahkan kini mereka yang tidak merokok akan lebih banyak mendapat ejekan dari teman-teman dalam perkumpulannya. Padahal di dalam rokok terkandung berbagai zat yang bisa menimbulkan penyakit baik jangka pendek maupun jangka panjang, terutama tembakau.

Tembakau merupakan bahan utama dalam rokok yang mana asapnya mengandung setidaknya 4000 zat kimia berbahaya.  Salah satunya adalah nikotin yang merupakan penyebab utama kecanduan fisik. Nikotin meningkatkan kecepatan denyut jantung  dan tekanan  darah sehingga jantung membutuhkan tambahan oksigen. Efek nikotin diperburuk oleh karbon monoksida dari asap tembakau yang mengusir oksigen keluar dari sel darah merah. Masalah kesehatan yang bisa diderita karena kebiasaan merokok, diantaranya adalah stroke, katarak, kanker mulut/tenggorokan, kanker paru, serangan jantung, aneurisma aorta, dan masalah kesehatan lainnya. Dari beberapa penyakit yang bisa diderita karena merokok sudah seharusnya perokok menyadari pentingnya berhenti dari kebiasaan merokok. 

Kematian karena tembakau merupakan masalah kesehatan yang sangat serius.Sejak tahun 1990 tembakau mengakibatkan lima juta orang meninggal setiap tahunnya. Jika kondisi ini dibiarkan, diperkirakan bahwa di tahun 2030 angka kematian akibat akibat rokok bisa mencapai10 juta jiwa dan sebagian besar dari negara berkembang. Oleh karena itu WHO membentuk Konvensi Pengendalian Tembakau yaitu Framework Convention on Tobacco Control (FCTC) dalam menanggapi epidemi tembakau di dunia. FCTC menyediakan kerangka bagi upaya pengendalian tembakau untuk dilakukan pihak-pihak baik tingkat nasional, regional, maupun internasional. Kebijakan pengendalian tembakau nasional, diantaranya adalah larangan terhadap semua promosi tembakau, peningkatan harga melalui kenaikan cukai, program informasi dan edukasi publik, peringatan kesehatan yang tegas dan menonjol, tempat umum yang bebas rokok, penurunan kadar racun dalam asap tembakau, dukungan untuk berhenti merokok, larangan menjual rokok pada anak, penghapusan bertahap penanaman tembakau, penggunaan hukum perdata dan pidana terhadap perusahaan tembakau serta pemantauan dan evaluasi kemajuan secara reguler.

Menurut Setyoadi (2013) sekitar 80% perokok di Indonesia memulai kebiasaan merokoknya sebelum umur 19 tahuh. Kebiasaan merokok yang dimulai sejak usia muda menunjukkan bahwa masih abainya masyarakat tentang bahaya rokok bagi kesehatan. Pengendalian ini tidak hanya dilakukan oleh pemerintah saja tetapi individu yang berkaitan pun harus berusaha untuk berperan aktif .

Penanggulangan penggunaan rokok bagi remaja :

  1. Motivasi untuk berhenti merokok. Dorongan yang kuat dalam diri seseorang merupakan awal dari sebuah proses. Semakin besar keinginan untuk berhenti maka semakin besar juga peluang untuk bebas dari rokok.
  2. Mulai mencari kegiatan baru. Penting bagi seorang perokok untuk bisa mengalihkan perhatiannya dari rokok. Mencari hal baru atau mendalami hobi yang disukai mampu membuat seseorang mengerjakannya tanpa terganggu oleh hal di luar aktivitasnya. Karena sibuk dan fokus pada kegitannya, mereka bisa lupa untuk merokok.
  3. Batasi menghadiri perkumpulan dengan perokok. Nongkrong merupakan agenda wajib bagi kelompok pertemanan untuk mempererat hubungan, tetapi sekarang bila dalam perkumpulan tersebut merokok maka yang awalnya bukan perokok pun mencobanya karena bisa dianggap “cupu” jika tidak merokok. Toxic friendship seperti ini harus dihindari dan carilah pergaulan sehat yang tidak memberi tekanan apalagi dalam hal merokok yang jelas sangat berdampak buruk bagi kesehatan.
  4. Memperbanyak literasi. Dewasa ini segala informasi dapat diakses dengan mudah dengan gawai. Begitupun informasi tentang bahaya yang ditimbulkan dari rokok, bisa melalu artikel, buku, jurnal atau bahkan media sosial. Dengan memperbanyak literatur dan informasi seputar tembakau dan rokok mampu memberikan kesadaran akan bahaya yang dihadapi bila terus menerus menjadi pecandu.
  5. Bagi perokok berat bisa melakukan NRT (Nicotine Replacement Therapy)

Terapi pengganti nikotin merupakan upaya untuk mengatasi gejala kesulitan berhenti merokok dan ngidam yang dialami oleh kebanyakan orang setelah memutuskan untuk berhenti merokok. US Agency for Healthcare Research and Quality menyatakan bahwa Nicotine Replacement Theraphyaman digunakan untuk semua orang yang ingin berhenti merokok. Terapi pengganti nikotin ini terdiri dari 2 jenis yaitu terapi yang tidak membutuhkan resep dokter dan terapi yang membutuhkan resep doktet. Terapi yang tidak membutuhkan resep dokter yaitu terdiri dari nicotin patch yang dipakai di bagian kulit dengan dosis terukur, permen karet dan tablet isap nikotin yang dikonsumsi lewat mulut dan digunakan sesuai dengan dosis yang terukur. Kemudiam terapi yang membutuhkan resep dokter terdiri dari semprotan hidung nikotin yang digunakan melalui hidung dengan cara disemprot, dan inhaler nikotin yang digunakan dengan cara menghisap uap nikotin ke mulut. Jenis terapi ini menimbulkan efek samping, seperti mual, pusing, iritasi tenggorokan/mulut, sakit perut, nyeri otot, batuk dan sakit kepala.

  • Dukungan keluarga dan sekitar. Meminta dukungan kepada orang terdekat berperan besar dalam menjalani proses untuk berhenti merokok. Karena keluarga maupun teman bisa mengingatkan dan menjaga situasi tetapi kondusif sehingga tujuan untuk berhenti menjadi pecandu rokok dapat tercapai.

Meskipun merokok sudah menjadi hal umum di masyarakat, bahkan dianggap keren oleh beberapa orang bukan berarti kita juga harus menjadi perokok. Banyak hal keren yang bisa dilakukan, seperti menjadi siswa yang berprestasi, mengikuti gerakan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat, aktif mengkampanyekan gerakan bebas rokok dan sebagainya. Yuk, sebagai generasi muda kita harus menjadi generasi sehat untuk masa depan yang lebih bergairah!

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *