Sumber : vapemagz.co.id

Pada zaman modern seperti saat ini manusia sebagai mahluk yang hampir sempurna memiliki kebebasan dalam menjalani dan menentukan tujuan hidupnya, tujuan hidup yang dipilih manusia itu semua adalah hasil dari berkomunikasi, seperti halnya pilihan untuk menghisap vape. Menghisap vape sudah menjadi gaya hidup di berbagai kalangan orang dewasa maupun anak usia remaja di dunia maupun Indonesia. Kebiasaan menghisap vape pada kalangan anak usia remaja di Indonesia sudah menjadi sesuatu hal yang mengkhawatirkan.

Sejak pandemi Covid-19 mulai menghantam Amerika Serikat, spekulasi tentang hubungan antara vape dan Virus Corona telah berkembang. Walaupun kita ketahui bahwa Virus Corona dapat menginfeksi siapa saja namun beberapa kelompok orang memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi untuk terpapar Virus Corona hingga bisa membawa kepada kematian. Salah satu kelompok yang dianggap berisiko tinggi terinfeksi Virus Corona adalah penghisap vape yang dinyatakan peneliti Indonesia dan Jerman. Sebagaimana dijelaskan oleh Feni Fitriani, seorang dokter spesialis paru dari Indonesia bahwa penghisap vape sudah mengalami kerentanan di saluran pernafasannya sehingga mudah terpapar Virus Corona. Pernyataan ini diperkuat oleh Amin Soebandrio, Kepala Lembaga Biologi dan Pendidikan Tinggi Eijkman yang menyatakan bahwa menghisap vape dapat mengubah sel paru menjadi lebih rentan terhadap infeksi SARS-COV2 melalui peningkatan reseptornya yaitu molekul ACE2.

Penelitian yang dilakukan oleh Stanford University menyatakan bahwa remaja dengan usia 13 hingga 24 tahun yang menggunakan vape memiliki lima hingga tujuh kali kemungkinan terinfeksi Virus Corona, dibandingkan dengan mereka yang tidak menggunkan vape. Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Adolescent Health ini bertujuan untuk menilai korelasi penggunaan rokok atau rokok elektronik di kalangan remaja terkait dengan Covid-19.

“Saya tahu akan ada hubungan diantara keduanya, hanya saja saya tidak mengira risikonya bisa sebesar itu,” kata Bonnie Halpern-Felsher, seperti dikutip dari Wired.

Untuk meneliti hubungan antara penggunaan vape dan Covid-19 pada remaja dan orang dewasa, para peneliti mengajukan survei online kepada 4.000 responden dari seluruh 50 negara bagian Amerika Serikat.

Penelitian dilakukan menggunakan regresi logistik multivariabel yang menilai hubungan antara gejala, pengujian, dan diagnosis terkait Covid-19 bagi pengguna vape.
Hasilnya, mereka yang merokok dan vaping sekaligus dalam sebulan terakhir adalah yang paling berisiko tertular Covid-19, dengan 6 persen responden positif terkena virus corona dibandingkan 1 persen yang bukan pengguna.

“Kami berharap dari temuan ini akan mendorong para remaja dan dewasa muda agar tidak pernah untuk memulai menggunakan vape dan jika mereka menggunakan vape maka akan segera menghentikannya. Data ini hanyalah kumpulan temuan yang menunjukkan bahwa menggunakan vape dan merokok itu membahayakan paru-paru,” kata Bonnie Halpern-Felsher.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa menggunakan vape sangat tidak baik untuk remaja. Karena dengan menggunakan vape dapat meningkatkan risiko remaja tersebut terhadap Covid-19. Selain itu paparan nikotin selama masa remaja dan dewasa muda dapat menyebabkan kecanduan dan membahayakan perkembangan otak.

Oleh : Leony Isda Perkasa

Daftar Referensi

Fitharizby, I. K., Boham, A., dan Senduk, J. J. 2020. Persepsi Remaja Pada Rokok Elektrik Vape (Studi Pada Anak Usia Remaja di Desa Sea Kecamatan Pineleng). Jurnal Acta Diurna Komunikasi, 2 (3).

Siagian, T. H. 2020. Mencari Kelompok Berisiko Tinggi Terinfeksi Virus Corona dengan Discourse Network Analysis. Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, 9 (2).

Tim, CNN Indonesia. 2020. Studi pada Remaja: Perokok & Pengguna Vape Berisiko Covid-19. Diakses pada 17 Oktober 2021. Melalui https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20200813105012-255-535248/studi-pada-remaja-perokok-pengguna-vape-berisiko-covid-19.

Kangsaputra, L. S. 2020. Generasi Muda Pengguna Vape dan Rokok 7 Kali Berisiko Terinfeksi Covid-19. Diakses pada 17 Oktober 2021. Melalui https://lifestyle.okezone.com/read/2020/08/12/481/2261194/generasi-muda-pengguna-vape-dan-rokok-7-kali-berisiko-terinfeksi-covid-19.

Novianty, D. dan Rahmat, T. 2020. Awas Remaja, Vape Bisa Tingkatkan Potensi Terkena Covid-19. Diakses pada 17 Oktober 2021. Melalui https://www.suara.com/tekno/2020/08/16/094500/awas-remaja-vape-bisa-tingkatkan-potensi-terkena-covid-19?page=all.

Rochimawati dan Sahputri, D. L. 2020. Vape Picu Peningkatan COVID-19 di Kalangan Remaja. Diakses pada 17 Oktober 2021. Melalui https://www.viva.co.id/gaya-hidup/kesehatan-intim/1293031-vape-picu-peningkatan-covid-19-di-kalangan-remaja?page=2&utm_medium=selanjutnya-2.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *